1Kedai Mudah

1Kedai Mudah
Pakatan Bersama Mudah.My

Thursday, 24 March 2016

MASJID KEKAL SELAMAT WALAU DITIMPA NUKLEAR, TSUNAMI & GEMPA


Artikel ini ditujukan khas untuk mereka yang mahu berfikir. Apakah maksud semua kejadian ini ? Mustahil hanya berlaku secara kebetulan jika tiada perancangnya. Maksud artikel ini adalah untuk memberitahu bahawa Allah adalah sebaik-baik pelindung dan pemelihara. Allah maha berkuasa melindungi agamanya, syi'arnya manakala masjid adalah rumahNya.

Masjid Kobe di Jepun.

Masjid Kobe di Jepun menjadi saksi bisu dahsyatnya Perang Dunia Kedua. Masjid yang dirasmikan pada 1935 ini adalah masjid pertama di Jepun. Penyerangan Jepun atas pelabuhan Pearl Harbour milik telah membuat pemerintah Amerika memutuskan untuk menjatuhkan bom atom pertama kali dalam peperangan. Jepun akhirnya mengaku kalah.

Dua kotanya, Nagasaki dan Hiroshima dibom atom oleh Amerika Syarikat. Saat itu, kota Kobe juga tidak ketinggalan menerima akibatnya. Boleh dikatakan Kobe menjadi samarata dengan permukaan tanah.

Tapi yang ajaibnya, masjid Kobe masih berdiri teguh. Akan tetapi, sekali lagi kekukuhan masjid Kobe diuji lagi dengan gempa dahsyat pada tahun 1995. Tepatnya pada pukul 05.46 Selasa, 17 Januari 1995. Gempa ini sebenarnya bukan hanya menimpa Kobe, tapi juga menimpa kawasan sekitarnya seperti South Hyogo, Hyogo-ken Nanbu, dan lainnya. Diperkirakan telah menelan korban seramai 140 ribu jiwa, namun dengan perlindungan Allah, masjid Kobe tetap kekal teguh berdiri sehingga kini.


Masjid Baiturrahman Banda Aceh - Tsunami

Tidak hanya korban jiwa, banyak pula bangunan fizik yang dibina dari batu konkrit yang habis disapu gelombang tsunami. Namun tidak begitu dengan Masjid Baiturrahman. Rumah ibadah yang terletak di kawasan Pantai Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh ini menjadi satu-satunya bangunan yang selamat dalam peristiwa tersebut.

Masjid yang berjarak sekitar 500 meter dari bibir pantai ini menjadi saksi bisu peristiwa 10 tahun yang lalu. Saat gelombang terjadi, hanya sembilan orang yang selamat di masjid ini, enam orang laki-laki dan tiga orang perempuan serta seorang bayi berumur tiga bulan.

Saat gelombang pertama datang, setidaknya ada 138 orang yang berlindung di masjid ini. Saat gelombang kedua datang, warga yang berlindung di tempat ibadah ini masih berjumlah sama. Namun, sebut Tgk Buchari saat gelombang ketiga datang, tiba-tiba air masuk entah dari mana dan menghayutkan warga yang ada.


Masjid Jameq di Nepal - Gempa Bumi
 


Masjid Jami di Bag Bazaar, Ibu Kota Kathmandu, Nepal itu masih berdiri tegak. Tak ada dinding terkelupas atau bahkan retak. Aktivitas di sekitar area masjid sangat ramai. Pertokoan mulai buka, walau madrasah masih tutup.

“Kami bersyukur, ini semua karena kuasa Allah,” kata, anggota takmir Masjid Jami Nepal Mohammad Rizwan kepada merdeka.com kemarin.

Rizwan menjelaskan Masjid Jami Nepal ini bangunan yang relatif lebih baru. Renovasi besar masjid ini terakhir dilakukan pada 1995.

Tapi hanya berjarak 600 meter, ada Masjid Khasmiri Taqiya yang dekat Universitas Tri Chandra. Masjid itupun tidak mengalami kerusakan apapun. Padahal tempat ibadah itu sudah dibangun sejak 1524 Masehi.

“Ada beberapa masjid di sekitar Kathmandu. Sebahagian besar berusia lebih dari 100 tahun dan tidak ada yang rusak,” kata Rizwan.

Di Lalitpur, masjid jami masih berdiri tegak. Demikian pula masjid di Kota Bharatpur, Distrik Chitwan.

Merujuk sensus terakhir, ada 1,1 juta penganut ajaran Islam di Nepal, urutan ketiga setelah Hindu dan Buddha. Itu mencakup sekitar 10 persen total populasi di negara lereng Pegunungan Himalaya tersebut. Kebanyakan adalah warga India keturunan etnis urdu.

Rizwan menyatakan setelah gempa 7.8 skala richter melanda pada 25 April lalu, takmir seluruh masjid langsung berkumpul. Mereka mencari info adakah warga muslim yang jadi korban. Ternyata di seputar Kathmandu hanya ada dua warga tewas dan belasan cedera. Tapi mayoritas keluarga muslim selamat.

Oleh sebab itu, kini Masjid Jami menjadi pusat pengiriman bantuan logistik untuk korban lindu. Mayoritas adalah beras, air bersih, dan makanan siap saji. Tiga truk hilir mudik mengangkut logistik sepanjang kunjungan merdeka.com.

Menurut Ketua Pengarah Jabatan Arkeologi Nepal, Bhesh Narayan Dahal yang dipetik laporan media tempatan, hampir 200 buah tapak warisan di negara itu rosak teruk akibat gempa dan kini meragut lebih 7,000 nyawa.

www.1kedai.com

No comments:

Post a Comment