1Kedai Mudah

1Kedai Mudah
Pakatan Bersama Mudah.My

Saturday, 27 May 2017

MENGAPA ALLAH SENTIASA GANTI KULIT PENGHUNI NERAKA ?

Kulit Ahli Neraka Sentiasa di Ganti



Al-Quran adalah Sains :

Di dalam Surat An Nisa ayat 56, Allah berfrman:

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab, Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”

Siapapun yang mentadaburi ayat di atas pastilah bertanya-tanya, mengapa Allah Yang Maha Kuasa mengganti kulit yang hangus kerana luka dibakar akibat panasnya api neraka lalu diganti dengan kulit yang baru ?
Dalam ilmu dermatologi diketahui bahwa pusat rasa sakit adalah terletak di hujung sistem saraf kulit kita, sehinggakan kalau ada seseorang yang luka terbakar yang sangat besar, maka dia akan kehilangan rasa sakitnya juga akan terjadi kejutan (shock) kerana kehilangan cairannya.

Kulit yang luka terbakar kerana api atas dunia
 
Tapi perhatikan ayat yang diturunkan 1400 tahun yang lalu menunjukkan andaikata kulit yang terbakar oleh api neraka tidak diganti oleh kulit yang baru, maka pasti penghuni neraka tidak akan merasakan azab pedihnya lagi. Allah Yang Maha Berkuasa akan segera menggantikan kulit yang baru secara terus menerus, supaya setiap saat mereka akan merasakan siksaan api neraka, hingga Allah berkehendak menghentikan azab siksaanNya.

Ini yang membuat seorang profesor di bidang anatomi di Universiti Chiang May Thailand percaya bahawa Al Qur’an ini benar dan yakin bahwa Al Quran bukan buatan manusia, kerana 1400 tahun yang lalu ilmu kedoktoran pasti belum membahaskan teori tentang ini. Tapi dari mana sumber pengetahuan Al Qur’an ini diperolehi ? Ketika dikatakan bahawa sumbernya dari Allah Yang Kuasa, sang profesor semakin penasaran untuk mempelajarinya.
Maka mudah bagi Allah untuk membukakan hati manusia lalu memberinya hidayah tentang kebenaran Islam ini. Seperti dalam surat

Fushilat ayat 53:

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di setiap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bagi kamu, bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu ?”

Sumber dari bersamadakwah.net
Kredit: detikislam.blogspot.com

Saturday, 6 May 2017

IBLIS PERNAH BERHASRAT INGIN BERTAUBAT, TAPI...?



Iblis, dengan segunung catatan kejahatan dan dosa dosa paling mengerikan, tiba tiba terbersit dalam hatinya untuk bertaubat memohon keampunan kepada Allah yang telah menciptakannya.
Iblis sebagai panglima terdepan yang mengajak semua orang untuk menentang Allah tiba-tiba berbalik dan berniat taubat. Allah tidak pernah menutup pintu taubat bagi siapa saja yang mau bertaubat, tak terkecuali bagi Iblis sang penentang yang nyata. Bahkan ampunan Allah jauh lebih besar dibanding dosa apapun yang dilakukan makhluknya. Selama kematian belum datang, maka pintu taubat masih terbuka. Hal ini berlaku untuk seluruh makhluk taklif iaitu makhluk Allah dari jenis Jin dan Manusia. Dan Iblis masih segar bugar, jadi kesempatan taubat masih ada. Apakah taubat Iblis diterima Allah? Tentu! Kerana Allah Maha Pengampun. Lalu bagaimana cara dia bertaubat?
Iblis tentu saja kenal Jibril sang pemimpin para malaikat. Iblis diberitahu Jibril bahawa hanya ada tiga syarat bertaubat,
1. Istighfar (memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh)
2. Menyesali semua dosa yang pernah diperbuatnya serta bertekad kuat untuk tidak lagi mengulanginya.
3. Laksanakan semua perintah Allah tanpa menawar
Diluar dugaan Iblis melakukan ketiga syarat tersebut dengan benar bahkan dalam waktu yang sungguh sangat cepat. Hal ini sangat masuk akal, mengingat Iblis termasuk salah satu Jin yang sangat cerdas. Apalagi didukung dengan umur Iblis yang sangat panjang sejak sebelum Adam sampai sekarang (lebih dari 11 ribu tahun), tentu pengalaman dan pengetahuannya tak ada manusia dan jin yang mampu menyamainya.
Tetapi ternyata usaha pertaubatannya terhenti pada satu perintah Allah pada syarat ketiga.
Jibril: Memohon ampunan dan menyesali dosa telah kau lakukan, dan hampir seluruh perintah Allah yang engkau sanggupi telah engkau lakukan, sekarang masih ada satu lagi perintah Allah yang harus engkau lakukan, apakah kau sanggup?
Iblis: Sanggup
Jibril: Baiklah. Allah memerintahkanmu untuk mendatangi kuburan Adam, bersujud pada Adam dan bersaksi bahwa Adam adalah makhluk yang dipilih oleh Allah untuk menjadi khalifah, pengurus, pengembang tanggung jawab di bumi. (Iblis terdiam)
Jibril: Bagaimana? Apakah engkau sanggup? Sungguh tinggal satu hal ini saja yang belum pernah engkau lakukan sejak Adam diciptakan dahulu. Setelah beberapa kali Jibril bertanya akhirnya Iblis menjawab,
Iblis: Aku diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Aku lebih baik daripada Adam. Tapi kenapa aku yang harus sujud kepada Adam? Bukankah seharusnya Adam yang sujud kepadaku? Dulu Adam masih hidup, dan aku tak sudi bersujud padanya, apalagi sekarang dia sudah dimakan tanah. Takkan pernah aku berubah fikiran dalam hal ini. Kehadiran Adam membuatku tersingkir dari kedudukan mulia bersama malaikat. Sakit hatiku masih tersisa. Dahulu, hari ini dan sampai kiamat, aku tetap takkan sudi bersujud kepada Adam.
Jibril dan seluruh malaikat adalah makhluk mulia yang punya kedudukan yang sangat tinggi disisi Allah. Para malaikat yang teramat mulia semuanya tunduk pada perintah Allah termasuk ketika diseru untuk bersujud kepada Adam.
“Dan ingatlah ketika Kami serukan kepada para malaikat “Bersujudlah kalian semua kepada Adam” maka semuanya bersujud kecuali Iblis. Iblis enggan bersujud dan takabur (sombong). Dan (dengan demikian)Iblis termasuk orang yang ingkar (kafir)”
*Sumber dikongsikan dari tazkirahmelayuislam.blogspot.com